sponsor

Sabtu, 10 Januari 2009

Ribuan Warga Australia Turun ke Jalan untuk Palestina




BRISBANE, SABTU — Terik matahari yang menyengat kulit tidak menghalangi ribuan warga Australia dari berbagai keyakinan, suku-bangsa, warna kulit, dan usia turun ke jalan Kota Brisbane untuk menunjukkan solidaritas mereka pada rakyat Palestina dalam aksi unjuk rasa damai anti-Israel, Sabtu (10/1) siang.

Mereka meneriakkan "Free, free Palestine... Shame-shame Israel... Killing children is a crime in Israel and Palestine" (Bebaskan, Bebaskan Palestina ... Malu-Malu Israel ... Membunuh anak-anak adalah kejahatan di Israel maupun Palestina) di sepanjang jalan-jalan utama Kota Brisbane yang mereka lalui.

Aksi unjuk rasa yang diorganisasikan kelompok "Keadilan untuk Palestina" dan didukung sejumlah forum diskusi dan organisasi pro-Palestina di Australia, seperti "Solidarity", "Solialist Altenative", "Direct Action", dan "Australians for Palestine" itu bermula dan berakhir di Taman Queen pusat Kota Brisbane.

Suasana gegap-gempita ribuan demonstran yang melengkapi diri mereka dengan bendera dan atribut Palestina, plakat dan spanduk, serta puluhan balon gas mewarnai sepanjang Jalan George, Adelaide, Edward, Charlotte, dan Elizabeth yang menjadi rute pawai.

Para turis dan warga kota yang menyaksikan jalannya aksi tampak santai. Tak ada rasa was-was di wajah mereka. Justru banyak di antara mereka ikut mengabadikan momen itu dengan kamera-kamera mereka.

Empat orang aparat kepolisian Queensland yang bertugas mengawasi jalannya aksi yang diisi dengan pengheningan cipta selama satu menit untuk mengenang para korban serangan militer Israel di Jalur Gaza dan pelepasan puluhan balon warna-warni ke udara itu pun tampak santai.

Dua orang polisi bersepeda motor besar berada beberapa meter di depan barisan terdepan rombongan demonstran untuk menuntun mereka ke rute jalan yang dilalui, sedangkan polisi bersepeda menghentikan arus kendaraan roda empat di persimpangan jalan yang dilalui peserta aksi.

Sebelum para demonstran turun ke jalan, panitia memulai aksi yang berlangsung dari pukul 12.30 hingga 14.30 waktu Brisbane itu dengan penyampaian pidato dari tokoh lintas agama, anggota parlemen, aktivis buruh, musisi, dan aktivis perdamaian.

Para tokoh secara bergantian menyuarakan pandangan dan keprihatinan mereka pada krisis kemanusiaan di Jalur Gaza, penduduk Israel atas tanah-tanah Palestina, dan sikap politik pemerintahan Perdana Menteri Kevin Rudd yang pro-Israel dan memandang aksi brutal militer Israel di Gaza sebagai "hak membela diri".

Di antara para tokoh yang menyuarakan pandangannya itu adalah anggota Parlemen Australia Graham Perrett, Asisten Sekjen Dewan Organisasi Buruh Queensland Amanda Richards, dan aktivis perdamaian dari Australia untuk Palestina (AFP) Michael Shaik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar